VIVAnews – Sebagai salah satu negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia berpeluang besar menjadi kiblat ‘Islamic Fashion’ dunia. Potensi ini makin besar, karena Indonesia juga memiliki kekayaan kultur dari ribuan suku tersebar di nusantara.
Berdasarkan itu, IIFC (Indonesia Islamic Fashion Consortium) yang didukung oleh Kementrian Koordinator Perekonomian, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan mencanangkan kampanye ‘Menuju Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada 2020’.
“Sudah saatnya kita memanfaatkan kekayaan kultur ini sebagai pengungkit untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berbasis kreatif. Pada gilirannya itu akan membangun salah satu pilar pertumbuhan ekonomi potensial, yakni pengembangan industri religi.” kata Edy Putra Irawadi, Deputi bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian RI.
Selain mengejar pertumbuhan ekonomi, upaya mengembangkan industri kreatif ini juga bertujuan mengejar ketidakseimbangan antara jumlah populasi Indonesia dengan GDP dunia. Untuk populasi, misalnya, negara ini menuduki posisi ke empat terbanyak di dunia, sedangkan dari GDP dunia 2009, Indonesia hanya menempati urutan ke 18.
Dengan kekayaan kultur dan populasi muslim terbesar di dunia, maka kreativitas yang berpotensi untuk dikembangkan adalah industri busana muslim.
IIFC yang berperan sebagai pemerhati sekaligus pengarah potensi industri busana muslim Indonesia bisa menjadi salah satu ikon value of Indonesia. “Ini dapat meningkatkan daya saing perdagangan Indonesia di kancah Internasional sekaligus menjadi solusi alternatif dalam penyediaan lapangan pekerjaan di Indonesia,” ujar Gilarsi menambahkan.
Namun, untuk meraihnya butuh kerja keras. “Terutama dalam mengembangkan upaya komersialisasi potensi dan pembentukan nilai yang lebih tinggi melalui pendekatan branding dan pemasaran modern” ujar Taruna Kusmayadi, Fashion Director IIFC.
IIFC yang terbentuk pada 2008, merupakan prakarsa para pemerhati dan praktisi industri busana muslim Indonesia, yaitu Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Shafira Coorporation dan Majalah NooR. IIFC didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Departemen Kebudayaan & Pariwisata, Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan.
•VIVAnews
Tags: Islamic fashion, kekayaan kultur, kiblat fesyen